Ikhtiar Percepatan Penurunan Stunting, Pita Putih Indonesia (PPI) NTB Gelar Rakor

    Ikhtiar Percepatan Penurunan Stunting, Pita Putih Indonesia (PPI) NTB Gelar Rakor

    Mataram NTB - Pita Putih Indonesia (PPI) Provinsi NTB menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama 100 peserta dari seluruh kab/kota se - NTB. Kegiatan tersebut  berlangsung selama tiga hari, yakni 18 Juli hingga 20 Juli di Hotel Grand Legi Mataram dengan mengusung tema "Berdayakan Posyandu Keluarga, Capai Remaja Bebas Anemia Turunkan Stunting" dan akan dibuka langsung oleh Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd.

    "Rakor ini secara khusus ikhtiar serius Pita Putih Indonesia dalam percepatan penanganan Stunting di NTB. Rapat Koordinasi koordinasi hari pertama diisi oleh tiga pemateri yakni Dinas Kesehatan, Bappeda NTB dan IDAI NTB" jelas Ketua bidang Humas PPI-NTB  Dra. Hj. Asnirawati M.Si di Mataram, Senin (18/7).

    Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Iswandi dalam. Paparannya menyampaikan materi Sinergitas Rencana Aksi Nasional (RAN) Percepatan Stunting di NTB. "Kita harus optimis pada 2023, masalah stunting di NTB dapat tuntas" jelas Doktor Pemerintahan tersebut. 

    Menurut Doktor Iswandi, untuk mencapai target tersebut diperlukan kerjasama serta kerja keras dari seluruh pihak. "Selain itu gerakan posyandu keluarga harus terus dioptimalkan sebagai unit terdepan menangani berbagai permasalahan sosial berbasis dusun" jelas Kepala Bappeda NTB. 

    Terakhir, dalam paparannya Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi menyampaikan  urgensi Anemia Remaja dan Pengaruhnya Terhadap Stunting. 

    "Untuk memberantas Anemia pada remaja kuncinya dengan memberikan tablet tambah darah, pendidikan gizi dan juga komunikasi untuk perubahan perilaku. Tiga hal ini dapat diadopsi oleh posyandu remaja" simpul dr. Eka yang juga merupakan Asisten III Setda NTB tersebut. 

    Pita Putih Indonesia sendiri merupakan anak organisasi Pita Putih Internasional yang mendukung kesehatan ibu dengan berkampanye untuk lebih banyak sumber daya dan kebijakan yang tepat untuk mencegah kematian ibu dan bayi baru lahir. (Adb)

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Gubernur NTB : Sumbawa Bisa Menjadi Pusat...

    Artikel Berikutnya

    Yasonna Ingatkan Insan Kemenkumham Harus...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!
    Mengapa Finlandia dan Denmark Lebih Bahagia Daripada Amerika Serikat

    Ikuti Kami