Pedang Pora, Simbol Solidaritas Dan Persaudaraan Antar Prajurit Militer

    Pedang Pora, Simbol Solidaritas Dan Persaudaraan Antar Prajurit Militer

    Mataram NTB - Mewakili Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud ZAM) Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Letkol Lek Riki Husman, S.Si.T, M. han bacakan wejangan Danlanud ZAM pada upacara tradisi pernikahan militer, Sabtu(28/1/2023)

    Pelaksanaan upacara adalah sebagai simbol solidaritas dan persaudaraan antar prajurit militer. Upacara ini juga menandai penerimaan pasangan sang prajurit dalam keluarga besar militer. Karena pada akhirnya nanti, pasangan prajurit tersebut akan tergabung dalam Persatuan Istri Auri atau biasa disebut PIA Ardhya Garini. Upacara pedang pora sendiri hanya dapat berlangsung sekali dari seluruh rangkaian prosesi pernikahan.

    Istilah pedang pora sendiri berasal dari kata ‘pedang pura’ atau gapura pedang. Prajurit militer yang melepas masa lajangnya dengan menikah akan beriringan dengan hunusan pedang yang membentuk sebuah gapura oleh rekan-rekan atau adik angkatan. Sepasang pengantin akan melewati gapura tersebut untuk berjalan bersama menuju pelaminan.

    Dalam sambutannya, Danlanud menyampaikan ucapan selamat menempuh hidup baru kepada kedua mempelai Letda Kes Ida Bagus Dody Pramana, S.KEP., NERS dengan saudari DR. I G. A. A Dwimipradatiana Wedhani, S.KED. Semoga kedua mempelai dapat membina keluarga yang berbahagia, serta dicintai oleh lingkungan dimanapun berada. 

    Diakhir sambutan Danlanud berpesan hendaknya perlakukan istri dengan penuh kasih sayang, bimbing dan arahkan istri, agar cepat beradaptasi  dalam keluarga besar TNI Angkatan Udara. (Adb)

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Apresiasi Lahirnya GJI NTB, Kadiskominfotik...

    Artikel Berikutnya

    Bantu Bedah Rumah Tidak Layak Huni, Inti...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!

    Ikuti Kami